B Perbedaan Metode ilmiah Dan Metode Non Ilmiah . 1. Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. 2. Metode non ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Berbedadengan penelitian tidak ilmiah, penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Prosespengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar. Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain. Pendekatan Non Ilmiah : Perumusan masalah yang kabur atau abstrak. Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis. PerbedaanPendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah : Pendekatan Ilmiah : n Perumusan masalah jelas dan spesifik n Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris n Jawaban permasalahan didasarkan pada data n Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar n Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain Pendekatan Non Ilmiah : n Perumusan masalah yang kabur atau abstrak n Masalah tidak selalu diukur secara empiris Jikasedang menulis artikel ilmiah atau jurnal maka akan dekat dengan pembahasan metode artikel jurnal IMRAD - Non IMRAD. Metode ini tentu sangat dekat di telinga, karena memang mempengaruhi aturan dalam struktur penulisan artikel ilmiah atau jurnal ilmiah. Supaya penulisan artikel ilmiah ini sesuai standar, maka bisa memahami dulu apa itu Emzir(2007:3) Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Parson (1946) Penelitian adalah pencarian terhadap sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan. Dewey (1936) . Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah Pendekatan Ilmiah n Perumusan masalah jelas dan spesifik n Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris n Jawaban permasalahan didasarkan pada data n Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar n Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain Pendekatan Non Ilmiah n Perumusan masalah yang kabur atau abstrak n Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis n Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan n Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data secara logis n Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain Contoh “Taka sakit perut selama seminggu” Pendekatan Ilmiah • Cari data di lapangan Taka makan apa ? • Periksa ke dokter • Tes laboratorium • Pengobatan • Kesimpulan Taka Keracunan Pendekatan Non Ilmiah • Pergi ke dukun • Penyembuhan • Kesimpulan Taka terkena guna-guna dari teman/musuhnya Karakteristik Metode Ilmiah n n n Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan. Pola Pikir dalam Metode Ilmiah n Induktif Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum n Deduktif Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus Contoh Sederhana Induktif Fakta Kesimpulan Deduktif Fakta Kesimpulan Tumbuhan akan mati khusus Hewan akan mati khusus Manusia akan mati khusus Semua makhluk hidup akan mati umum Semua manusia akan mati umum Taka adalah manusia khusus Taka akan mati khusus Karakteristik Metode Kuantitatif dan Kualitatif Metode Kuantitatif DESAIN TUJUAN Metode Kualitatif § § § Spesifik, jelas, rinci Mantap sejak awal Menjadi pegangan langkah demi langkah § § § Umum Fleksibel Berkembang dan muncul dalam proses penelitian § Menunjukkan hubungan antar variabel Menguji teori Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif § Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif Menemukan teori Menggambarkan realitas yang kompleks Memperoleh pemahaman makna § § § Metode Kuantitatif TEKNIK PENELITIAN § § § Eksperimen Survey Kuisioner § § § Observasi Wawancara Dokumentasi § Instrumen-instrumen penelitian untuk mengumpulkan data kuantitatif test, angket, dll § Peneliti sebagai instrumen kunci Catatan, voice recorder, kamera, handycam, dll INSTRUMEN PENELITIAN § § DATA Metode Kualitatif § Kuantitatif data § dalam bentuk angka Hasil pengukuran § dari variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen penelitian Deskriptif data berupa kata, kalimat, skema, gambar, dll Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll Metode Kuantitatif SAMPEL/ SUMBER DATA § § § ANALISIS § § § HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN § Metode Kualitatif Besar Representatif Sedapat mungkin random Ditentukan sejak awal § § Kecil Tidak representatif Purposive Berkembang selama proses penelitian Setelah selesai pengumpulan data Deduktif Menggunakan analisa statistik § Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian Induktif Mencari pola, model, tema, teori Ada jarak antara peneliti dengan responden, bahkan sering tanpa kontak Berlangsung dalam jangka pendek § § § Empati, akrab Kedudukan sama, bahkan peneliti dapat berfungsi sebagai konsultan Berlangsung dalam jangka lama Kesimpulan Metode Ilmiah menjadi kerangka dasar dari kegiatan penelitian, dimana didalam penelitian akan berisi penerapan metode ilmiah Shaugnessy dan zechmeister 1997 membahas perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah yang di gambarkan pada tabel di bawah ini Aspek Non ilmiah Ilmiah Pendekatan terhadap masalah intuitif Empiris konsep teori Ambigu dengan arti yang berlebihan Defenisi jelas, operasional spesifik Hipotesis Tidak dapat dibuktikan Dapat dibuktikan Observasi gejala Tidak terkontrol, seadanya Sistematis, terkontrol Alat ukur Tidak akurat, tidak tepat, tidak sesuai Akurat tepat sesuai Kontrol Tidak ada Selalu di lakukan pelaporan hasil penelitian bias, subjek tidak bias, objektif sikap peneliti tidak kritis menerima apa adanya kritis, skeptis, mencari bukti penyimpulan terhadap hubungan antara variabel menghubungkan 2 kejadian secara terburu-buru mencari hubungan antara variabel secara sadar dan sistematis sifat penelitian tidak dapat diulang dapat diulang Pendekatan Ilmiah Perumusan masalah jelas dan spesifik. Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris Jawaban permasalahan didasarkan pada data Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar. Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain. Pendekatan Non Ilmiah Perumusan masalah yang kabur atau abstrak. Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis. Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan. Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data secara logis. Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain. Perbedaan Penelitian Berdasarkan Keilmiahan Penelitian Ilmiah Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti. b. Kemampuan untuk meramalkan sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain Penelitian non ilmiah a. Berdasarkan Spesialisasi Bidang ilmu garapannya Sebagian penelitian yang non ilmiah didapati pada bidang garapan sebagai berikut 1. Bisnis Akunting, Keuangan, Manajemen Pemasaran 2. Komunikasi Massa, Bisnis, Kehumasan / PR, Periklanan 3. Hukum Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional 4. Pertanian agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman 5. Teknik, Ekonomi Mikro, Makro, Pembangunan, dll. b. Berdasarkan dari hadirnya variabel ubahan variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/ menggambar-kan variabel masa lalu dan sekarang sedang terjadi adalah penelitian deskriptif to describe = membeberkan/ menggambarkan. Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen. Syarat-syarat/kriteria agar suatu penelitian dikatakan sebagai Penelitian Ilmiah Sifat atau ciri dari penelitian Pasif, hanya ingin memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoala Aktif, ingin memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesa Posisi penelitian sendiri pada umumnya adalah menghubungkan 1 Keinginan manusia, 2 Permasalahan yang timbul, 3 Ilmu pengetahuan, dan 4 Metode ilmiah. Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah a. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik; c. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas d. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis; e. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual tidak subjektif dan emosional; f. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna; g. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu Sistematik Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks Logis Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual khusus atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum. Empirik artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu ; Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain, Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu dan Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya ada hubungan sebab akibat. Obyektif artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis Replikatif artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti. Contoh Metode Ilmiah Untuk lebih memahami mengenai pengertian metode ilmiah, penyajian menggunakan contoh metode ilmiah akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan pemahaman. Di bawah ini merupakan contoh metode ilmiah biologi tentang pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan tumbuhan. I. Observasi Awal Pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan II. Rumusan Masalah Apakah tingkah laku manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ? Apakah perbedaan antara tumbuhan yang mendapatkan perawatan dengan baik dengan tumbuhan yang tidak dirawat oleh manusia. III. Perumusan Hipotesis Kemungkinan tumbuhan akan tumbuh dengan subur oleh perawatan yang dilakukan manusia IV. Eksperimen Tujuan Untuk mengetahui pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Alat dan bahan untuk melakukan eksperimen antara lain 2 buah pot dengan ukuran yang sama 2 buah tanaman yang sama jenis dan ukurannya Pupuk Air Tanah Alat tulis Cara Kerja pot 1 diisi tanah, pupuk, tanaman kemudian disiram pot 2 diisi tanah, tanpa diberi pupuk, tanaman kemudian disiram Perlakukan tanaman pada pot 1 dengan baik dengan cara menyiramnya secara teratur sedangkan tanaman pada pot 2 biarkan tanpa melakukan perawatan apapun Amati dan bandingkan kedua tanaman dalam masing-masing pot mulai dari batang, daun dan bunganya V. Analisis Hasil Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan subur baik pada bagian batang, daun dan bunganya. Tanaman pada pot 2 tampak layu dan tidak tumbuh dengan baik pada bagian daun, batang dan bunganya VI. Kesimpulan Berdasarkan eksperimen dan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan jika tingkah laku manusia sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sumber BAB IIIA. Pengertian metode Ilmiah dan non ilmiah. 1. Metode IlmiahMetode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian struktur kerja yang tidak dapat Ilmiah adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode ilmiah, seperti Perumusan masalah, Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori, Penarikan Hipotesis, Eksperimen/Percobaan, Analisis Data, Penarikan Kesimpulan2. Metode Non IlmiahMetode non ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Namun dalam pemecahan masalah tersebut hanya berdasarkan pada pendapat atau anggapan dari para ahli pikir atau dari para penguasa yang dianggap benar. Padahal anggapan itu belum tentu dapat dibuktikan Perbedaan metode ilmiah dan non Metode Ilmiah Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabisa dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah sebagai berikut a. Perumusan masalah Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatuobjek secara tertulis, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersbut. b. Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori Penyusunan Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Keterangan keterangan dalam menyusun suatu dasar teori dapat diperoleh dari buku-buku laporan hasil penelitian orang lain. Wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung observasi di lapangan. Dasar teori berguna sebagai dasar menarik Penarikan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena hipotesis ini baru mengandung kebenarannya yang bersifat logis dan teoritis. Kebenarannya belum bersifat empiris, karena belum terbukti melalui eksperimen. d. Eksperimen/Percobaan Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan percobaan atau eksperimen. Dari eksperimen atau percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan dianalisa untuk memudahkan penarikan kesimpulan. Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dengan adanya variabel penelitian akan diperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam eksperimen sehingga lebih mudah untuk menarik kesimpulan. Jenis-jenis penelitian sebagai berikuta Variabel Bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam Variabel Terikat adalah variabel yang muncul akibat perlakuan dari variabel Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak Analisis DataData diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dibedakan menjadi 21 Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk deskripsi. Contoh data ciri Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh data hasil pengukuran tinggi batang suatu tanaman. Dta kuantitatif harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatu penelitian harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas dengan permasalahna dan hipotesis. Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis Metode Non Ilmiah Ada beberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu; pendapat otoritas, pengalaman, penemuan secara kebetulan dan coba-coba Trial and Error, metode a priori dan Pendapat Otoritas Pendapat otoritas ilmiah berasal dari orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau orang yang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ilmu. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji; selalu dipandang benar. Kadang-kadang ada pendapat yang tidak benar namun karena merupakan pendapat orang yang mempunyai wewenang, orang awan menganggap pendapat itu suatau kebenaran. Sejarah membuktikan bahwa sebelum diperkenalkan teori Copernicus, orang percaya bahwa matahari adalah satelit dari bumi. Bumi adalah pusat dari alam semesta. Copernicus dan kawan-kawanya dengan gigih membuktikan teori baru yang sekarang dipercaya kebenarannya bahwa sebenarnya bumi dan satelit-satelit yang lainya berbutar mengelilingi matahari. Ini sekaligus mengakhiri teori salah yang telah sekian lama selalu dianggap benar karena teori itu berasal dari orang yang memiliki Pengalaman Untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menggunakan pengalaman-pengalamannya. Contoh misalnya anak kecil kerapkali menggunakan pengalaman-pengalamannya untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendaki dari orang tuanya. Misalnya; anak kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalu patuh terhadap orang tua dan berprestasi selalu mendapat ganjaran dari orang tuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi ia kena marah. Dengan pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya agar memperoleh pujian dan ganjaran dari orang tuanya. Pengalaman memang kadang-kadang banyak membantu. Tetapi jika tidak digunakan secara kritis bisa merugikan. Anak kecil yang terbiasa rakus kalau di rumah ; Selalu memilih kue-kue yang besar waktu ibunya membagi kue-kue kemungkinan anak itu akan memilih hadiah yang dibungkus dalam bungkusan yang lebih besar meskipun mungkin isinya barang yang tak Penemuan Coba-coba Trial and Error Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum grafitasi bumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Archimedes, menemukan dalil Archimedes yang sangat terkenal itu sewaktu ia mandi berendam dalam suatu bak yang penuh air. Ada seorang penderita malaria yang secara kebetulan menemukan obat penyakitnya pada waktu mandi dikolam yang berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang pohonya tumbang ke dalam parit. Penemuan-penemuan seperti itu di peroleh tanpa rencana, tidak pasti, dan tidak melalui langkah-langkah yang sistimati dan terkendali. Penemuan coba-coba trial and error di peroleh tanpa kepastian untuk memperoleh suatu kondisi tertentu untuk pemecahan suatu masalah. Usaha seperti ini umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa arah dan tanpa keyakinan yang pasti untuk suatu pemecahan masalah. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha coba-coba. Penemuan tersebut pada umumnya tidak efisien dan tidak Metode A Priori Metoda a priori juga disebut metoda intuisi. Dalam pendekatan ini orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung didapat dengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang. Dalil-dalil dan kesimpulan yang diterima menurut metode tersebut semata-mata berdasar alasan yang tidak dipertimbangkan dengan pengalaman. C. Memahami Metode pola pikir manusia dimualai dari zaman Babilonia kurang lebih 650SM dimana orang percaya pada mitos, ramalan asib berdasarkan perbintangan. Bahkan percaya adanya banyak dewa. Pengetahuan itu mereka peroleh dengan berbagai cara, antara lain1. PrasangakaYaitu suatu anggapan benar padahal baru merupakan kemungkinan benar atau kadang-kadang malah tidak mungkin benar. Contoh, pada zaman Babilonia, orang percaya bahwa hujan dapat turun dari surge sampai kebumi melalui jendela-jendela yang ada di langit. Dengan prasangka, orang sering mengambil keputusan yang keliru. Prasangka hanya berguna untuk mencari kemungkinan suatu IntuisiYaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat dari erbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui suatu proses yang tidak disadari. Jadi, seolah-olah begitu saja muncul pendapat itu tanpa difikir. Pengetahuan yang dicapai denngan cara demikian sukar dipercaya, ungkapan-ungkapan sering juga masuk akal namun belum tentu cocok dengan kenyataan. Contoh, seorang astrolog disamping rumusannya sering menggunakan intuisinya dalam memberikan ramalan nasib Trial and errorYaitu metode coba-coba atau untung-untunngan. Cara ini dapat diibaratkan seperti seekor kera yang mencoba meraih pisang dalam sebuah kerangken dari percobaab Kohler, seorang psikolog Jerman. Kera itu dengan cara coba-coba akhirnya dapat juga meraih pisang dengan menggunakan penemuan hasil “real and error” sangat berguna bagi manusia, misalnya, ditemukannya rendaman kulit kina untuk obat malaria. Penemuan dengan cara coba-coba ini jelas tidak efisien sebagai suatu cara untuk mencari zaman Yunani orang cenderung untuk mengikuti ajaran dari para ahli piker atau para penguasa. Namun, ajaran-ajaran ini ternyata banyak yang keliru karena ahli-ahli piker itu terlalu mengandalkan atas pemikiran atau akal sehat, dan kebenaran yang dianut itu adalah yang masuk akalnya. Contohnya, setiap hari kita melihat matahari terbit dari timur lalu terbenam dari barat. Maka masuk akallah bila dikatakan bahwa matahari beredar mengelilingi bumi. Pengetahuan yang didapat dengan cara tersebut diatas termasuk pada golongan pengetahuan yang tidak dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan itu memenuhi 4 syarat yaitu 1. ObjektifArtinya pengetahuan itu sesuai objeknya, maksudnya adalah bahwa kesesuaian atau dibuktikan denga hasil pengindraan. Contoh, Galileo dapat dianggap tokoh perintis ilmu pengetahuan khususnya IPA karena ia berani menentang kepercayaan yang ada pada masa itu yang berlawanan dari hasil pengamatannya. Ia mengajarkan pada murid0muridnya untuk tidak begitu saja mempercayai ajaran Aristoteles dan hendaknya melakukan eksperimen serta membuat kesimpulan atas obserfasinya itu. Singkatnya, Galileo mendambakan kebenaran yang objektif atas dasar empiri. 2. MetodikArtinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu dan terkontrol. 3. SitematikArtinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri satu dengan yang lain saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. 4. Berlaku umumArtinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Contoh melalui teropongnya Galileo menemukan adanya gunung-gunung di bulan. Pengetahuan ini tak hanya berlaku bagi Galileo tetapi setiap orang bila menggunakan teropong yang sama dengan cara yang sama akan memperoleh pengetahuan yang sama, yaitu bahwa di bulan ada gunung-gunung. D. Memahami metode ilmiah sebagai dasar Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes didalam bukunya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus. Kedua perbedaan diatas sebenarnya tidak berbeda. Memang benar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Betapapun indahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan kalau tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan atau tentang gejala kebendaan atau alam diselidiki, dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan eksperimen, kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya atau teorinya. Teori pun tidak berdiri sendiri. Teori selalu didasari oleh suatu hasil 1. Maxwell tidak akan sampai menyusun teori gelombang elektromagnetik, kalau seandainya Faraday tidak berhasil dalam percobaan-percobaannya mengenai induksi Planet Neptunus tidak akan diketemukan secara teoritis seandainya sebelumnya tidak ada pengamatan yang menyaksikan suatu keanehan dalam lintasan planet-planet dapatlah disetujui bahwa ipa adalah suatu pengetahuan teori yang diperoleh atau disususn dengan cara yang khas khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikiana seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Cara untuk memperoleh ilmu yang demikian ini terkenal dengan nama metode ilmiah pada dasarnnya merupakan suatu cara yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah inilah merupakan dasar metode yang digunakan dalam abad ke 16 para ilmuan mulai menggunakan metode itu ddalam mempelajari alam semesta ini. Mereka menyadari adanya suatu masalah. Pemecahan masalah itu dilakukan tahap demi tahap dengan urutan langkah-langkah yang logis, dikumpulkannya fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah tersebut, mengujinya berulang-ulang melalui eksperimen tersebut yang diyakini kebenarannya. Pendekatan yang digunakan kadang-kadang bersifat induktif dan kadang-kadang bersifat induktif iaalah mengambil kesimpulan umum berdasar dari sekumpulan oengetahuan, sedangkan yang bersifat deduktif ialah berdasarkan hal-hal yang sudah dianggap benar diambil suatu kesimpulan dengan menggunakan hal-hal yang dianggap benar digunakannya metode ilmiah didalam penelitian ilmiah, dimulailah ipa modern yang kemudian berkembang sangat pesat. Perintis-perinyis ipa modern ialah Galililoe Galililei 1564-1642, Isaac Newton 1642-1727 dan Robert Boyle 1626-16910, sedangkan yang khusus dalam ilmu kimia ialah Antoine Lurente Lavoiser 1743-1793.Lavoiser melalui eksperimen-eksperimen yang dilakukannya berulang-ulang telah dapat membuktikan bahwa pada proses pembakaran terjadi reaksi antara bahan yang dibakan denngan oksigen yang terdapat di hawa udara jadi bukan karena bahan yang dibakar tersebut mengandung flogiston seperti anggapan orang-orang sebelumnya. Berdasarkan penemuanya itu lavoiser telah membukatikan bahwa teori flogiston itu salah dan sebagai gantinya dikemukakan teori oksigen yang masih berlaku sampai saat ini. Sukses lavoiser ini diperoleh karena dia menggunakan metode ilmiah dalam langkah-langkah didalam metode ilmiah adalah1. Perumusan masalah2. Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori3. Penarikan Hipotesis4. Eksperimen/Percobaan5. Analisis Data6. Penarikan Kesimpulan menjadi hasil teori ilmiahDAFTAR PUSTAKAAhmadi, Abu, dkk. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta Rineka Hamid. 2012. Metode Non April 2013, 1229].Nurdiansyah, Dhany. 2013. Pengertian Metode Ilmiah. file///I/ [6 April 2013, 1302]Purnama, Heri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta Rineka juga Contoh Metode Ilmiah dan Cara MenentukannyaMemahami Cara Membuat Flowchart yang BenarContoh Kerangka Teoritis Penelitian dan Cara MembuatnyaMemahami Pengertian dan Jenis Metode Penelitian SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan perbedaan antara penelitian ilmiah dan non ilmiah INI JAWABAN TERBAIK 👇 Penelitian ilmiah adalah serangkaian pengamatan terus menerus, mengumpulkan dan menghasilkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan memprediksi fenomena. Penelitian ilmiah sering dikaitkan dengan metode ilmiah sebagai prosedur sistematis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Rumusan masalah jelas dan adalah hal-hal yang dapat diamati dan diukur secara empirisJawaban atas masalah ini didasarkan pada pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang yang diperoleh siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain. Penelitian tidak ilmiahRumusan masalah tidak jelas atau tidak selalu diukur secara empiris dan bisa bersifat supranatural/ tidak didapat dari observasi data di tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data tidak dibuat untuk diuji lagi oleh orang lain. Validitas dan reliabilitas menjadi dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, khususnya ketika penelitian berhubungan erat dengan statistik dan statistika. Namun, ketika pembaca kritis statistik menggunakan istilah ini, sejatinya merujuk pada hal yang berbeda dari metode statistik atau eksperimental. Dimana validitas adalah sejauh mana skor dari suatu ukuran mewakili variabel penelitian yang dimaksudkan. Sedangkan, reliabilitas merupakan istilah yang mengacu pada konsistensi. Menjelaskan makan validitas hakekatnya mengacu pada seberapa akurat suatu metode penelitian terkait proses mengukur apa yang ingin diukur. Jika penelitian memiliki validitas tinggi, artinya menghasilkan hasil yang sesuai dengan sifat, karakteristik, dan variasi nyata dalam dunia fisik atau sosial. Sedangkan reliabilitas mengacu pada seberapa konsisten suatu metode mengukur sesuatu. Jika hasil yang sama dapat dicapai secara konsisten dengan menggunakan metode yang sama dalam keadaan yang sama, pengukuran tersebut dianggap dapat diandalkan. Pengertian Validitas dan Reliabilitas Untuk memberikan penjelasan terkait kedua istilah ini. Maka, diantaranya; Validitas adalah bagaimana peneliti berbicara tentang sejauh mana hasil mewakili kenyataan. Metode penelitian, kuantitatif atau kualitatif, adalah metode untuk mempelajari fenomena nyata, sehingga validitas data mengacu pada seberapa banyak fenomena yang akan ukur ataupun seberapa banyak informasi tidak terkait yang turut serta pada hasil. Reliabilitas adalah ukuran stabilitas atau konsistensi nilai tes. Kita juga dapat menganggapnya sebagai kemampuan untuk mengulang hasil tes atau temuan penelitian. Perlu juga kita ketahui ada istilah koefisien reliabilitas, yaitu ukuran seberapa baik tes mengukur pencapaian. Uji reliabilitas adalah proporsi varians dalam skor yang diamati yaitu skor pada tes yang dikaitkan dengan skor sebenarnya skor “nyata” teoretis yang akan diperoleh seseorang jika ada tes sempurna. Istilah “koefisien reliabilitas” sebenarnya mengacu pada beberapa koefisien yang berbeda Beberapa metode yang ada untuk menghitung koefisien termasuk tes-ulang, bentuk paralel dan bentuk-alternatif. Yang biasanya terdiri atas; Cronbach’s alpha, konsep ini merupakan koefisien konsistensi internal yang paling banyak digunakan. Korelasi sederhana antara dua skor dari orang yang sama adalah salah satu cara paling sederhana untuk memperkirakan koefisien reliabilitas. Jika skor diambil pada waktu yang berbeda, maka ini adalah salah satu cara untuk memperkirakan reliabilitas tes-tes ulang; Berbagai bentuk tes yang diberikan pada hari yang sama dapat memperkirakan reliabilitas bentuk paralel. Korelasi Pearson – dapat digunakan untuk memperkirakan koefisien reliabilitas teoritis antara tes paralel. Formula Spearman Brown – ukuran reliabilitas untuk tes split-half. Cohen’s Kappa – mengukur keandalan antar penilai. Hubungan Validitas dan Reliabilitas Ada hubungan antara validitas dan reliabilitas dalam suatu pengukuran, yaitu Pengukuran yang andal reliable tidak selalu valid hasilnya mungkin dapat direproduksi, tetapi belum tentu benar. Pengukuran yang valid umumnya dapat diandalkan reliable jika suatu pengujian menghasilkan hasil yang akurat, maka harus dapat direproduksi. Bisa juga dijelaskan sebagai berikut; Ketika suatu ukuran memiliki reliabilitas tes-ulang yang baik dan konsistensi internal, peneliti harus lebih yakin bahwa skor mewakili apa yang seharusnya. Namun, harus ada lebih dari itu, karena suatu ukuran bisa sangat andal tetapi tidak memiliki validitas sama sekali. Sebagai contohnya; Bayangkan seseorang yang percaya bahwa panjang jari telunjuk seseorang mencerminkan harga dirinya dan oleh karena itu mencoba mengukur harga diri dengan memegang penggaris di jari telunjuk orang. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui meskipun ukuran ini akan memiliki reliabilitas tes-ulang yang sangat baik, itu sama sekali tidak memiliki validitas. Fakta bahwa jari telunjuk seseorang satu sentimeter lebih panjang dari jari telunjuk orang lain tidak menunjukkan apa pun tentang siapa yang memiliki harga diri lebih tinggi. Perbedaan Validitas dan Reliabilitas Perbedaan antara validitas dan reliabilitas dalam beberapa aspek, yaitu Validitas Relibitas Mengengukur sejauh mana hasil benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur Mengukur sejauh mana hasil dapat dihasilkan bila penelitian diulangi dalam kondisi yang sama Dipergunakan untuk memeriksa seberapa baik hasil sesuai dengan teori yang ada dan ukuran lain dari konsep yang sama Dipergunakan untuk memeriksa konsistensi hasil di sepanjang waktu, di berbagai pengamat, dan di seluruh bagian pengujian itu sendiri. Contoh Validitas dan Reliabillitas Adapun untuk berbagai contoh dalam hasil penelitian untuk ukuran validitas dan uji reliabilitas. Antara lain; Contoh 1 Kita mengukur suhu sampel cairan beberapa kali dalam kondisi yang sama. Termometer menampilkan suhu yang sama setiap saat, sehingga hasilnya reliable. Jika termometer menunjukkan suhu yang berbeda setiap kali, meskipun kita telah mengontrol kondisi dengan cermat untuk memastikan suhu sampel tetap sama, termometer mungkin tidak berfungsi, dan oleh karena itu pengukurannya tidak valid. Termometer yang kita gunakan untuk menguji sampel memberikan hasil yang reliable. Namun termometer belum terkalibrasi dengan benar, sehingga hasilnya 2 derajat lebih rendah dari nilai sebenarnya. Oleh karena itu, pengukuran tersebut tidak valid. Contoh 2 Seorang dokter menggunakan kuesioner gejala untuk mendiagnosis pasien dengan kondisi medis jangka panjang. Beberapa dokter yang berbeda menggunakan kuesioner yang sama dengan pasien yang sama tetapi memberikan diagnosa yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner memiliki reliabilitas yang rendah sebagai tolak ukur kondisi tersebut. Jika kuesioner gejala menghasilkan diagnosis yang andal ketika dijawab pada waktu yang berbeda dan dengan dokter yang berbeda, ini menunjukkan bahwa kuesioner tersebut memiliki validitas tinggi sebagai tolak ukur kondisi medis. Namun, reliabilitas saja tidak cukup untuk memastikan validitas. Sekalipun suatu tes dapat diandalkan, arti tes tersebut mungkin tidak secara akurat mencerminkan situasi sebenarnya. Contoh 3 Sekelompok peserta mengikuti tes yang dirancang untuk mengukur memori kerja. Hasilnya dapat diandalkan, tetapi skor peserta berkorelasi kuat dengan tingkat pemahaman bacaan mereka. Ini menunjukkan bahwa metode tersebut mungkin memiliki validitas rendah. Tes tersebut mungkin mengukur pemahaman bacaan peserta daripada memori kerja mereka. Validitas memang lebih sulit untuk dinilai daripada reliabilitas, tetapi bahkan lebih penting. Untuk memperoleh hasil yang berguna, metode yang kita gunakan untuk mengumpulkan data harus valid penelitian harus mengukur apa yang diklaim untuk diukur. Penjelasan ini memastikan bahwa diskusi kita tentang data dan kesimpulan yang kita tarik juga valid. Contoh 4 Jika satu orang mengikuti tes kepribadian yang sama beberapa kali dan selalu menerima hasil yang sama, tes tersebut dapat diandalkan. Suatu pengukuran mungkin valid tetapi tidak dapat diandalkan tidak reliable, atau reliable tetapi tidak valid. Misalnya, termometer kita salah satu derajat. ni reliable memberi kita hasil penelitian yang sama setiap kali tetapi tidak valid karena termometer tidak mencatat suhu yang benar. Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca. Berkenaan dengan pengertian validitas dan reliabilitas, hubungan, perbedaan, serta contohnya yang bisa diberikan. Semoga memberi wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkan. perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah – Metode ilmiah dan non ilmiah adalah dua cara yang berbeda untuk memecahkan masalah atau untuk mencapai tujuan. Metode ilmiah adalah metode yang digunakan untuk mencari jawaban yang akurat dan dapat diandalkan tentang apa yang terjadi di alam. Metode ini menggunakan eksperimen dan observasi sistematis untuk menguji hipotesis. Non ilmiah adalah metode yang disebut juga metode tradisional yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang lebih bersifat konvensional. Perbedaan utama antara metode ilmiah dan non ilmiah adalah cara mereka menghasilkan pengetahuan. Metode ilmiah didasarkan pada prinsip logis yang melibatkan eksperimen dan observasi untuk menghasilkan informasi. Metode ini menggunakan data yang dikumpulkan melalui proses yang dapat diuji dan diterima secara universal. Sedangkan metode non ilmiah didasarkan pada intuisi dan pengalaman, yang seringkali berbasis pada kepercayaan, dogma, atau keyakinan tertentu. Metode ini menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengalaman individu yang mungkin tidak dapat dikonfirmasi oleh orang lain. Kedua metode juga berbeda dalam cara mereka mengevaluasi informasi. Metode ilmiah menggunakan analisis kuantitatif untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi. Hal ini menghasilkan jawaban yang akurat dan dapat dipercaya. Metode non ilmiah lebih bersifat kualitatif dan menggunakan konsep subyektif seperti perasaan dan persepsi, yang mungkin tidak dapat diuji secara objektif. Metode ilmiah juga memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Metode ini menggunakan desain yang telah disesuaikan dengan baik dan mengikuti langkah-langkah yang berbeda untuk menghasilkan informasi yang valid. Metode non ilmiah lebih bersifat konvensional dan tidak memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Di sisi lain, metode ilmiah memiliki kelemahan yang terkait dengan kompleksitas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses. Metode ini juga memerlukan banyak biaya untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Metode non ilmiah lebih cepat dan efisien, namun memiliki kelemahan yang terkait dengan akurasi informasi dan validitas. Kesimpulannya, metode ilmiah dan non ilmiah adalah dua cara yang berbeda untuk mencapai tujuan. Metode ilmiah didasarkan pada prinsip logis dan menggunakan eksperimen dan observasi untuk menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Sedangkan metode non ilmiah didasarkan pada pengalaman dan intuisi, dan menggunakan konsep subyektif untuk menghasilkan informasi. Kedua metode juga memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu yang harus dipertimbangkan ketika menggunakannya. Summary 1Penjelasan Lengkap perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah– Perbedaan utama antara metode ilmiah dan non ilmiah adalah cara mereka menghasilkan pengetahuan. – Metode ilmiah didasarkan pada prinsip logis dan menggunakan eksperimen dan observasi untuk menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan.– Metode non ilmiah didasarkan pada pengalaman dan intuisi, dan menggunakan konsep subyektif untuk menghasilkan informasi.– Metode ilmiah menggunakan analisis kuantitatif untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi.– Metode non ilmiah lebih bersifat kualitatif dan menggunakan konsep subyektif seperti perasaan dan persepsi, yang mungkin tidak dapat diuji secara objektif.– Metode ilmiah memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data.– Metode non ilmiah lebih bersifat konvensional dan tidak memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data.– Metode ilmiah memiliki kelemahan yang terkait dengan kompleksitas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses.– Metode non ilmiah lebih cepat dan efisien, namun memiliki kelemahan yang terkait dengan akurasi informasi dan validitas. Penjelasan Lengkap perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah – Perbedaan utama antara metode ilmiah dan non ilmiah adalah cara mereka menghasilkan pengetahuan. Metode ilmiah dan nonilmiah merupakan cara untuk mencapai pengetahuan. Perbedaan utama antara keduanya adalah cara mereka menghasilkan pengetahuan. Metode ilmiah adalah proses sistematis untuk mencari pengetahuan yang bersifat empiris. Metode ini digunakan untuk menjelaskan fenomena alam dan sosial yang ada di sekitar kita. Ini menggunakan penelitian, observasi, dan eksperimen untuk mengumpulkan bukti yang valid dan akurat. Sebaliknya, metode nonilmiah menggunakan pendekatan yang tidak sistematis untuk mencari pengetahuan. Ini menggunakan metode seperti narasi, analogi, dan analogi untuk memahami fenomena alam dan sosial yang ada di sekitar kita. Ini tidak menggunakan penelitian, observasi, atau eksperimen untuk mengumpulkan bukti. Metode ilmiah biasanya mengikuti proses yang disebut siklus hipotesis. Ini dimulai dengan mengembangkan hipotesis, yang merupakan dugaan tentang sebuah fenomena. Hipotesis ini kemudian dites dengan eksperimen yang akurat. Hasil dari eksperimen ini kemudian dianalisis untuk menentukan apakah hipotesis itu benar atau salah. Jika hasil dari eksperimen menunjukkan bahwa hipotesis itu benar, maka hipotesis itu dikonfirmasi. Jika hasilnya salah, hipotesis itu ditolak. Metode nonilmiah tidak mengikuti proses siklus hipotesis. Ini lebih banyak berfokus pada interpretasi dan pemahaman seseorang tentang sebuah fenomena. Metode ini menggunakan narasi, analogi, dan metafor untuk menjelaskan fenomena alam dan sosial yang ada di sekitar kita. Ini tidak menggunakan penelitian, observasi, atau eksperimen untuk mengumpulkan bukti. Kesimpulannya, perbedaan utama antara metode ilmiah dan nonilmiah adalah cara mereka menghasilkan pengetahuan. Metode ilmiah menggunakan penelitian, observasi, dan eksperimen untuk mengumpulkan bukti yang valid dan akurat. Metode nonilmiah menggunakan narasi, analogi, dan analogi untuk memahami fenomena alam dan sosial yang ada di sekitar kita. – Metode ilmiah didasarkan pada prinsip logis dan menggunakan eksperimen dan observasi untuk menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Metode ilmiah dan non ilmiah adalah cara yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ilmiah didasarkan pada prinsip logis dan menggunakan eksperimen dan observasi untuk menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Metode non ilmiah adalah suatu cara yang lebih tidak teratur dan tidak menggunakan eksperimen atau observasi. Metode ilmiah menekankan pada pengumpulan data yang akurat dan dapat diandalkan. Keakuratan ini diperoleh dengan menggunakan eksperimen yang telah ditentukan sebelumnya dan observasi yang teliti. Eksperimen memungkinkan untuk mengukur variabel-variabel yang berbeda dan membandingkan hasilnya dengan skenario lain. Dengan menggunakan observasi, para peneliti dapat mengamati perilaku dan proses yang terjadi di sekitar mereka. Hasil akhir dari metode ilmiah adalah informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Metode non ilmiah adalah metode yang lebih tidak teratur. Metode ini tidak menggunakan eksperimen atau observasi untuk mengumpulkan data. Metode non ilmiah lebih berfokus pada persepsi dan pengalaman peneliti. Hasil dari metode ini adalah informasi yang bersifat subjektif dan tidak akurat. Kedua metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode ilmiah dianggap lebih akurat karena menggunakan eksperimen dan observasi. Namun, metode ini juga membutuhkan waktu dan sumber daya yang banyak untuk menyelesaikannya. Metode non ilmiah lebih cepat dan biayanya lebih rendah, tetapi informasi yang dihasilkan tidak akurat. Kesimpulan dari perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah adalah bahwa metode ilmiah lebih akurat karena menggunakan eksperimen dan observasi. Namun, metode ini lebih mahal dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Metode non ilmiah lebih murah dan cepat, tetapi informasi yang dihasilkan tidak dapat diandalkan. Pemilihan metode bergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan sumber daya yang tersedia. – Metode non ilmiah didasarkan pada pengalaman dan intuisi, dan menggunakan konsep subyektif untuk menghasilkan informasi. Metode ilmiah dan metode non ilmiah adalah dua cara yang berbeda untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi. Metode ilmiah adalah proses yang menggunakan konsep objektif untuk menghasilkan informasi yang akurat dan bermanfaat. Ini biasanya melibatkan observasi, pengujian, dan analisis yang tepat. Metode non ilmiah adalah pendekatan yang didasarkan pada pengalaman dan intuisi, dan menggunakan konsep subyektif untuk menghasilkan informasi. Metode ilmiah berusaha untuk memastikan bahwa hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Proses ini dimulai dengan sikap ingin tahu tentang suatu masalah yang dihadapi. Namun, sebelum mengumpulkan data, peneliti harus mengembangkan sebuah hipotesis, yang merupakan sebuah teori awal yang diuji. Dalam proses ini, peneliti mengumpulkan data melalui observasi, eksperimen, dan pengamatan. Data yang dikumpulkan dianalisis dan diinterpretasikan untuk mengidentifikasi kesimpulan yang dapat ditarik. Setelah kesimpulan ditarik, hasilnya dapat diuji untuk memastikan bahwa kesimpulan yang ditarik benar-benar akurat. Metode non ilmiah adalah proses yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang tidak berdasarkan pada konsep objektif. Dalam beberapa kasus, metode non ilmiah dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak dapat diuji melalui metode ilmiah. Metode ini sering digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang kompleks dan berfokus pada pengalaman dan intuisi. Misalnya, metode non ilmiah dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku manusia. Dalam kasus seperti ini, metode non ilmiah melibatkan wawancara, survei, dan diskusi untuk mengumpulkan informasi. Kesimpulannya, metode ilmiah adalah proses yang menggunakan konsep objektif untuk menghasilkan informasi yang akurat dan bermanfaat. Ini biasanya melibatkan observasi, pengujian, dan analisis yang tepat. Metode non ilmiah adalah pendekatan yang didasarkan pada pengalaman dan intuisi, dan menggunakan konsep subyektif untuk menghasilkan informasi. Metode non ilmiah sering digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang kompleks dan berfokus pada pengalaman dan intuisi. – Metode ilmiah menggunakan analisis kuantitatif untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi. Metode ilmiah dan metode non ilmiah adalah dua pendekatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ilmiah adalah cara untuk menemukan fakta dan mengevaluasi informasi melalui pengumpulan data yang sistematis dan analisis kuantitatif. Metode non ilmiah adalah cara untuk mencapai tujuan yang bersifat subyektif dan tidak bias, biasanya berdasarkan pada intuisi dan pendapat orang lain. Metode ilmiah adalah alat untuk menemukan kebenaran melalui pengumpulan data yang sistematis, analisis kuantitatif, dan penerapan deduksi logis. Metode ini menekankan pada pengumpulan data yang akurat, objektif, dan mengikuti aturan yang ditetapkan. Peneliti biasanya menggunakan metode ilmiah untuk mengevaluasi informasi yang tersedia dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Metode non ilmiah adalah cara untuk mencapai tujuan yang bersifat subyektif dan tidak bias. Tidak ada standar yang ditetapkan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi, dan tidak ada upaya untuk mengikuti aturan yang ditetapkan. Metode ini biasanya didasarkan pada intuisi dan pendapat orang lain. Di sini, peneliti dapat menggunakan analisis kualitatif untuk mengevaluasi informasi yang tersedia tanpa mengikuti aturan yang ketat. Kesimpulannya, metode ilmiah dan metode non ilmiah adalah dua metode yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ilmiah menekankan pada pengumpulan data yang sistematis dan menggunakan analisis kuantitatif untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi. Sedangkan metode non ilmiah biasanya didasarkan pada intuisi dan pendapat orang lain dan menekankan pada data kualitatif untuk mengevaluasi informasi. – Metode non ilmiah lebih bersifat kualitatif dan menggunakan konsep subyektif seperti perasaan dan persepsi, yang mungkin tidak dapat diuji secara objektif. Metode ilmiah dan non ilmiah adalah dua cara yang berbeda untuk menganalisis informasi dan mencari pengetahuan. Metode ilmiah berfokus pada hasil yang dapat diverifikasi secara objektif dan dapat dieksperimentasikan sementara metode non ilmiah berfokus pada kualitas dan subyektivitas pengetahuan. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan, dan keduanya dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Metode ilmiah adalah cara yang bersifat obyektif dan dapat dieksperimentasikan untuk menemukan pengetahuan. Ini didasarkan pada prinsip-prinsip yang dikenal sebagai metode ilmiah, termasuk pengamatan, hipotesis, eksperimen, dan analisis data. Ketika menggunakan metode ilmiah, seseorang membuat observasi, merumuskan hipotesis, mengujinya, dan menganalisis data. Setiap tahapan dilakukan dengan hati-hati dan dengan standar yang ditetapkan, sehingga hasilnya dapat diandalkan. Metode non ilmiah lebih bersifat kualitatif dan menggunakan konsep subyektif seperti perasaan dan persepsi, yang mungkin tidak dapat diuji secara objektif. Metode ini lebih menekankan pada interpretasi dan pemahaman subyektif daripada hasil yang dapat diandalkan. Dalam hal ini, analisis difokuskan pada interpretasi kualitatif dari data, bukan pada hasil yang dapat diandalkan. Metode non ilmiah juga dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang persepsi seseorang terhadap topik tertentu atau untuk menganalisis data historis yang tidak dapat diuji secara ilmiah. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode ilmiah menyediakan hasil yang dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tepat. Namun, prosesnya memakan waktu dan mahal untuk melakukan eksperimen dan analisis data. Metode non ilmiah lebih cepat dan murah, tetapi kurang dapat diandalkan dan kurang tepat dalam membuat keputusan. Dalam akhirnya, metode ilmiah dan non ilmiah dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Pemilihan metode dipengaruhi oleh tujuan penelitian, jenis data yang tersedia, dan kebutuhan akan ketepatan dan dapat diandalkan. Metode ilmiah lebih tepat untuk tujuan yang bersifat kuantitatif, sedangkan metode non ilmiah berguna untuk tujuan yang bersifat kualitatif. – Metode ilmiah memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Metode ilmiah adalah konsep yang digunakan untuk menemukan dan memvalidasi informasi. Metode ini melibatkan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data untuk mencapai kesimpulan yang dapat dipahami dan dapat dipercaya. Metode berbeda dari metode non-ilmiah karena menggunakan pendekatan yang lebih ketat dan terorganisir untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi. Metode ilmiah memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Data yang dikumpulkan harus akurat dan dapat diuji dengan baik. Ini berarti orang yang mengumpulkan data harus melakukan beberapa langkah untuk memastikan bahwa itu valid. Hal ini juga berarti bahwa orang yang menganalisis data harus melakukan beberapa langkah untuk memastikan bahwa data yang dianalisis akurat. Metode ilmiah juga menekankan pentingnya melakukan validasi ulang. Ini berarti bahwa hasil yang ditemukan harus diverifikasi oleh beberapa orang lain. Beberapa orang yang melakukan validasi ulang mungkin akan menggunakan metode yang berbeda untuk mencapai hasil yang sama. Ini juga akan membantu untuk menghindari kesalahan bias dalam analisis data. Metode non-ilmiah, di sisi lain, tidak membutuhkan standar yang sama untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Data yang dikumpulkan dapat memiliki kesalahan dan tidak mencerminkan gambaran yang akurat tentang suatu masalah. Metode ini juga tidak menekankan pentingnya validasi ulang. Ini berarti bahwa data yang dikumpulkan dan dianalisis hanya akan diverifikasi oleh orang yang mengumpulkan dan menganalisis data. Kesimpulannya, metode ilmiah memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Data yang dikumpulkan harus akurat dan dapat diuji dengan baik. Metode ini juga menekankan pentingnya melakukan validasi ulang. Metode non-ilmiah, di sisi lain, tidak membutuhkan standar yang sama untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Data yang dikumpulkan dapat memiliki kesalahan dan tidak mencerminkan gambaran yang akurat tentang suatu masalah. Metode non-ilmiah juga tidak menekankan pentingnya validasi ulang. – Metode non ilmiah lebih bersifat konvensional dan tidak memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Metode ilmiah dan non ilmiah adalah dua metode yang berbeda dalam mencari pengetahuan. Metode ilmiah adalah metode yang mendasarkan penemuan dan kesimpulan pengetahuan pada pengamatan, pengalaman, dan fakta yang dapat diuji secara objektif. Sementara itu, metode non ilmiah lebih bersifat konvensional dan tidak memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Metode ilmiah didasarkan pada prinsip-prinsip empirisme, yaitu konsep bahwa hukum alam dapat ditemukan melalui pengamatan dan eksperimen. Metode ilmiah diyakini mampu menghasilkan hasil yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan daripada metode lain. Metode ini menggunakan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis data, membangun hipotesis, dan menguji hipotesis tersebut melalui eksperimen atau observasi. Metode non ilmiah, sebaliknya, menggunakan pendekatan yang tidak sistematis dan tidak terikat oleh aturan atau standar. Metode ini dapat menggunakan observasi, wawancara, atau analisis data lainnya. Namun, langkah-langkah yang diambil untuk mengumpulkan dan menganalisis data tidak akan memenuhi standar yang ditentukan oleh metode ilmiah. Hasil dari metode non ilmiah biasanya tidak dapat dipertanggungjawabkan atau diandalkan dengan cara yang sama seperti metode ilmiah. Karena metode non ilmiah bersifat konvensional, hasilnya bisa sangat berbeda dari satu orang ke orang lain. Contohnya, orang yang menggunakan metode ini untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran mungkin akan menemukan hasil yang berbeda dari orang lain yang menggunakan metode yang sama. Meskipun metode non ilmiah dapat digunakan untuk menemukan pengetahuan baru, hasilnya tidak selalu dapat diandalkan. Kesimpulannya, metode ilmiah dan non ilmiah adalah dua metode yang berbeda dalam mencari pengetahuan. Metode ilmiah didasarkan pada prinsip-prinsip empirisme dan menggunakan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Sementara itu, metode non ilmiah lebih bersifat konvensional dan tidak memiliki standar yang ketat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Hasil dari metode non ilmiah tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan cara yang sama seperti metode ilmiah. – Metode ilmiah memiliki kelemahan yang terkait dengan kompleksitas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses. Metode ilmiah dan non ilmiah adalah dua pendekatan yang berbeda yang digunakan dalam memecahkan masalah. Metode ilmiah adalah pendekatan yang berdasarkan pada bukti empiris dan analisis logis untuk menyelesaikan masalah. Metode ini memiliki sejumlah langkah yang dapat diikuti untuk menyelesaikan masalah. Metode non ilmiah terutama menggunakan intuisi dan penilaian subjektif untuk memecahkan masalah. Metode ilmiah pada dasarnya berfokus pada proses berpikir yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang kompleks. Hal ini melibatkan identifikasi masalah, membuat hipotesis atau klaim, menguji hipotesis, menganalisis data, membuat kesimpulan, dan mempublikasikan hasil. Proses ini memerlukan waktu dan upaya yang signifikan untuk mencapai hasil yang konsisten dan dapat diandalkan. Metode non ilmiah menggunakan pendekatan yang jauh lebih sederhana. Di sini, solusi dicari dengan menggunakan intuisi dan penilaian subjektif daripada analisis logis. Penyelesaian masalah dalam metode ini dimungkinkan tanpa menggunakan data yang sahih. Meskipun metode ini memerlukan waktu yang lebih sedikit dan lebih mudah, hasilnya tidak selalu dapat diandalkan. Ketika datang ke kelemahan, metode ilmiah memiliki kelemahan yang terkait dengan kompleksitas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses. Karena metode ini memerlukan waktu untuk menyelesaikan semua langkah proses, mungkin akan memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan masalah daripada metode non ilmiah. Selain itu, proses ini juga biasanya memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus untuk melakukan analisis data yang akurat dan membuat kesimpulan yang tepat. Kesimpulannya, di samping keuntungan dan kelemahan masing-masing, metode ilmiah dan non ilmiah adalah dua pendekatan yang berbeda. Metode ilmiah berkonsentrasi pada bukti empiris dan analisis logis untuk memecahkan masalah, yang bisa memakan waktu dan upaya signifikan. Sementara itu, metode non ilmiah menggunakan intuisi dan penilaian subjektif untuk memecahkan masalah, yang memerlukan lebih sedikit waktu dan upaya. – Metode non ilmiah lebih cepat dan efisien, namun memiliki kelemahan yang terkait dengan akurasi informasi dan validitas. Metode ilmiah dan metode non ilmiah adalah dua metode yang berbeda untuk menganalisis informasi dan memecahkan masalah. Metode ilmiah didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan mereka yang menggunakannya, biasanya menggunakan observasi sistematis dan analisis data untuk membuat kesimpulan. Metode non ilmiah lebih cepat dan efisien, namun memiliki beberapa kelemahan. Metode ilmiah didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, seperti empirisme dan falsifikasi. Seseorang yang menggunakan metode ini akan mengamati fenomena secara sistematis dan menganalisis data untuk menemukan kesimpulan. Metode ini memerlukan waktu dan usaha yang cukup besar, namun memungkinkan orang untuk menyimpulkan hasil yang valid dan akurat. Metode non ilmiah lebih cepat dan efisien daripada metode ilmiah. Metode ini memungkinkan orang untuk menyelesaikan masalah dengan cepat tanpa harus melalui proses yang lama dan berbelit-belit. Namun, ada beberapa kelemahan yang terkait dengan penggunaan metode ini. Salah satu kelemahan utama dari penggunaan metode non ilmiah adalah masalah akurasi informasi dan validitas. Metode non ilmiah biasanya tidak dapat diandalkan untuk hasil yang akurat dan valid. Ini karena metode ini tidak menggunakan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan seringkali dianggap tidak dapat diandalkan. Selain itu, metode non ilmiah juga tidak mengizinkan orang untuk menggunakan pendekatan yang lebih kritis dalam menganalisis informasi. Ini karena metode ini terutama mengandalkan intuisi dan perasaan, yang tidak selalu dapat diandalkan dalam situasi yang lebih kompleks. Kesimpulannya, metode non ilmiah lebih cepat dan efisien daripada metode ilmiah, namun memiliki beberapa kelemahan yang terkait dengan akurasi informasi dan validitas. Metode ini tidak dapat diandalkan untuk hasil yang akurat dan valid dan juga tidak mengizinkan orang untuk menggunakan pendekatan yang lebih kritis dalam menganalisis informasi. Oleh karena itu, metode ilmiah tetap merupakan metode yang lebih baik untuk menganalisis informasi dan memecahkan masalah.

perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah